Selasa, 13 Agustus 2013

Sejarah Asal Usul Suku Batak

Sejarah Suku Batak

Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatera Timur. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu di zaman batu muda (Neolitikum). Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum (Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatera Utara di zaman logam. Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur Barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir Sumatera. Pada masa-masa berikutnya, perdagangan kapur Barus mulai banyak dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara. Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal.

Identitas Batak

R.W Liddle mengatakan, bahwa sebelum abad ke-20 di Sumatera bagian utara tidak terdapat kelompok etnis sebagai satuan sosial yang koheren. Menurutnya sampai abad ke-19, interaksi sosial di daerah itu hanya terbatas pada hubungan antar individu, antar kelompok kekerabatan, atau antar kampung. Dan hampir tidak ada kesadaran untuk menjadi bagian dari satuan-satuan sosial dan politik yang lebih besar. Pendapat lain mengemukakan, bahwa munculnya kesadaran mengenai sebuah keluarga besar Batak baru terjadi pada zaman kolonial. Dalam disertasinya J. Pardede mengemukakan bahwa istilah "Tanah Batak" dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak asing. Sebaliknya, Siti Omas Manurung, seorang istri dari putra pendeta Batak Toba menyatakan, bahwa sebelum kedatangan Belanda, semua orang baik karo maupun Simalungun mengakui dirinya sebagai Batak, dan Belandalah yang telah membuat terpisahnya kelompok-kelompok tersebut. Sebuah mitos yang memiliki berbagai macam versi menyatakan, bahwa Pusuk Buhit, salah satu puncak di barat Danau Toba, adalah tempat "kelahiran" bangsa Batak. Selain itu mitos-mitos tersebut juga menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak berasal dari Samosir.

Terbentuknya masyarakat Batak yang tersusun dari berbagai macam marga, sebagian disebabkan karena adanya migrasi keluarga-keluarga dari wilayah lain di Sumatra. Penelitian penting tentang tradisi Karo dilakukan oleh J.H Neumann, berdasarkan sastra lisan dan transkripsi dua naskah setempat, yaitu Pustaka Kembaren dan Pustaka Ginting. Menurut Pustaka Kembaren, daerah asal marga Kembaren dari Pagaruyung di Minangkabau. Orang Tamil diperkirakan juga menjadi unsur pembentuk masyarakat Karo. Hal ini terlihat dari banyaknya nama marga Karo yang diturunkan dari Bahasa Tamil. Orang-orang Tamil yang menjadi pedagang di pantai barat, lari ke pedalaman Sumatera akibat serangan pasukan Minangkabau yang datang pada abad ke-14 untuk menguasai Barus.

Misionaris Kristen

Pada tahun 1824, dua misionaris Baptist asal Inggris, Richard Burton dan Nathaniel Ward berjalan kaki dari Sibolga menuju pedalaman Batak. Setelah tiga hari berjalan, mereka sampai di dataran tinggi Silindung dan menetap selama dua minggu di pedalaman. Dari penjelajahan ini, mereka melakukan observasi dan pengamatan langsung atas kehidupan masyarakat Batak. Pada tahun 1834, kegiatan ini diikuti oleh Henry Lyman dan Samuel Munson dari Dewan Komisaris Amerika untuk Misi Luar Negeri.

Pada tahun 1850, Dewan Injil Belanda menugaskan Herman Neubronner Van der Tuuk untuk menerbitkan buku tata bahasa dan kamus bahasa Batak -Belanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan misi-misi kelompok Kristen - Belanda dan Jerman berbicara dengan masyarakat Toba dan Simalungun yang menjadi sasaran pengkristenan mereka.

Misionaris pertama asal Jerman tiba di lembah sekitar Danau Toba pada tahun 1861, dan sebuah misi pengkristenan dijalankan pada tahun 1881 oleh Dr. Ludwig Ingwer Nommensen. Kitab Perjanjian Baru untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Batak Toba oleh Nommensen pada tahun 1869 dan penerjemahan Kitab Perjanjian Lama diselesaikan oleh P. H. Johannsen pada tahun 1891. Teks terjemahan tersebut dicetak dalam huruf latin di Medan pada tahun 1893. Menurut H. O. Voorma, terjemahan ini tidak mudah dibaca, agak kaku, dan terdengar aneh dalam bahasa Batak.

Masyarakat Toba dan Karo menyerap agama Kristen dengan cepat, dan pada awal abad ke-20 telah menjadikan Kristen sebagai identitas budaya. Pada masa ini merupakan periode kebangkitan kolonialisme Hindia Belanda, dimana banyak orang Batak sudah tidak melakukan perlawanan lagi dengan pemerintahan kolonial. Perlawanan secara gerilya yang dilakukan oleh orang-orang Batak Toba berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin kharismatik mereka, Sisingamangaraja XII wafat. Gereja HKBP

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) telah berdiri di Balige pada bulan September 1917. Pada akhir tahun 1920-an, sebuah sekolah perawat memberikan pelatihan perawatan kepada bidan-bidan disana. Kemudian pada tahun 1941, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) didirikan.

Salam Khas Batak

Tiap puak Batak memiliki salam khasnya masing masing. Meskipun suku Batak terkenal dengan salam Horasnya, namun masih ada dua salam lagi yang kurang populer di masyarakat yakni Mejuah juah dan Njuah juah. Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing masing berdasarkan puak yang menggunakannya

1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!” 2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!” 3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!” 4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!” 5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”

Kekerabatan

Kekerabatan adalah menyangkut hubungan hukum antar orang dalam pergaulan hidup. Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan sosiologis, sementara kekerabatan teritorial tidak ada.

Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan sosiologis terjadi melalui perjanjian (padan antar marga tertentu) maupun karena perkawinan. Dalam tradisi Batak, yang menjadi kesatuan Adat adalah ikatan sedarah dalam marga, kemudian Marga. Artinya misalnya Harahap, kesatuan adatnya adalah Marga Harahap vs Marga lainnya. Berhubung bahwa Adat Batak/Tradisi Batak sifatnya dinamis yang seringkali disesuaikan dengan waktu dan tempat berpengaruh terhadap perbedaan corak tradisi antar daerah.

Adanya falsafah dalam perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yang berbunyi: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul. merupakan suatu filosofi agar kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan tetangga, karena merekalah teman terdekat. Namun dalam pelaksanaan adat, yang pertama dicari adalah yang satu marga, walaupun pada dasarnya tetangga tidak boleh dilupakan dalam pelaksanaan Adat.

Falsafah dan Sistem Kemasyarakatan

Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya yakni yang dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu. Berikut penyebutan Dalihan Natolu menurut keenam puan batak:

1. Dalihan Na Tolu (Toba) • Somba Marhula-hula • Manat Mardongan Tubu • Elek Marboru

2. Dalian Na Tolu (Mandailing dan Angkola) • Hormat Marmora • Manat Markahanggi • Elek Maranak Boru

3. Tolu Sahundulan (Simalungun) • Martondong Ningon Hormat, Sombah • Marsanina Ningon Pakkei, Manat • Marboru Ningon Elek, Pakkei

4. Rakut Sitelu (Karo) • Nembah Man Kalimbubu • Mehamat Man Sembuyak • Nami-nami Man Anak Beru

5. Daliken Sitelu (Pakpak) • Sembah Merkula-kula • Manat Merdengan Tubuh • Elek Marberru

Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifat kontekstual. Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru. Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.

Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak. Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raja no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.

Kontroversi

Sebagian orang Karo, Angkola, dan Mandailing tidak menyebut dirinya sebagai bagian dari suku Batak. Wacana itu muncul disebabkan karena pada umumnya kategori "Batak" dipandang rendah oleh bangsa-bangsa lain. Selain itu, perbedaan agama juga menyebabkan sebagian orang Tapanuli tidak ingin disebut sebagai Batak. Di pesisir timur laut Sumatera, khususnya di Kota Medan, perpecahan ini sangat terasa. Terutama dalam hal pemilihan pemimpin politik dan perebutan sumber-sumber ekonomi. Sumber lainnya menyatakan kata Batak ini berasal dari rencana Gubernur Jenderal Raffles yang membuat etnik Kristen yang berada antara Kesultanan Aceh dan Kerajaan Islam Minangkabau, di wilayah Barus Pedalaman, yang dinamakan Batak. Generalisasi kata Batak terhadap etnik Mandailing (Angkola) dan Karo, umumnya tak dapat diterima oleh keturunan asli wilayah itu. Demikian juga di Angkola, yang terdapat banyak pengungsi muslim yang berasal dari wilayah sekitar Danau Toba dan Samosir, akibat pelaksanaan dari pembuatan afdeeling Bataklanden oleh pemerintah Hindia Belanda, yang melarang penduduk muslim bermukim di wilayah tersebut.

Konflik terbesar adalah pertentangan antara masyarakat bagian utara Tapanuli dengan selatan Tapanuli, mengenai identitas Batak dan Mandailing. Bagian utara menuntut identitas Batak untuk sebagain besar penduduk Tapanuli, bahkan juga wilayah-wilayah di luarnya. Sedangkan bagian selatan menolak identitas Batak, dengan bertumpu pada unsur-unsur budaya dan sumber-sumber dari Barat. Penolakan masyarakat Mandailing yang tidak ingin disebut sebagai bagian dari etnis Batak, sempat mencuat ke permukaan dalam Kasus Syarikat Tapanuli (1919-1922), Kasus Pekuburan Sungai Mati (1922), dan Kasus Pembentukan Propinsi Tapanuli (2008-2009).

Dalam sensus penduduk tahun 1930 dan 2000, pemerintah mengklasifikasikan Simalungun, Karo, Toba, Mandailing, Pakpak dan Angkola sebagai etnis Batak.

Demikian teman teman share saya tentang Suku Batak yaitu suku saya mudah mudahan menambah wawasan anda tentang suku di Indonesia salah satunya yaitu Suku Batak . HORAS MA DI HITA SALUHUTNA !!

Tentang Westlife

Westlife adalah sebuah grup musik dari Irlandia yang beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily. Mereka terbentuk pada tanggal 3 Juli 1998 dan membubarkan diri pada tanggal 23 Juni 2012. [1] Satu anggota lainnya, Bryan McFadden, keluar pada 9 Maret 2004 agar dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk kehidupan keluarganya dengan mantan anggota Atomic Kitten, Kerry Katona, meski mereka kemudian berpisah dan dia mengganti ejaan nama depannya menjadi 'Brian'.

Band ini terbukti sukses di Irlandia dan Britania Raya, dengan keberhasilannya mencetak 14 single nomor satu antara tahun 1999 dan 2005, antara lain:

"Swear It Again" (1999) "If I Let You Go" (1999) "Flying Without Wings", dengan BoA (dimuat di lagu tema film Pokémon 2000) (1999) "I Have a Dream"/"Seasons In The Sun" (cover dari ABBA dan Terry Jacks) (1999) "Fool Again" (2000) "Against All Odds (Take A Look At Me Now)" (duet dengan Mariah Carey) (cover dari Phil Collins) (2000) "My Love" (2000) "Uptown Girl" (cover dari Billy Joel) (2001) "Queen Of My Heart" (2001) "Try Again" (2001) "World of Our Own" (2002) "Unbreakable" (2002) "Mandy" (cover dari Barry Manilow) (2003) "You Raise Me Up" (2005) Tidak semua single yang mereka buat mencapai peringkat pertama di tangga lagu Britania Raya:

"What Makes a Man" (2000) #2 "Bop Bop Baby" (2002) #5 "Tonight/Miss You Nights" (2003) #3 "Hey Whatever" (2003) #4 "Obvious" (2004) #3 Westlife juga empat kali berturut-turut memenangkan penghargaan "Record of the Year" ITV dengan single mereka "Flying Without Wings", "My Love", "Mandy", dan "You Raise Me Up". Di Indonesia album perdana mereka berhasil mendapat penghargaan 20 kali platinum untuk penjualan lebih dari satu juta kopi. Westlife memegang rekor untuk album asing terlaris dalam sejarah musik Indonesia dan juga merupakan satu-satunya artis internasional yang mampu menjual sebuah album di atas satu juta unit di wilayah Indonesia. [2][3]

Westlife tidak berhasil menembus industri permusikan di Amerika Serikat, walaupun single perdana mereka, "Swear it Again", pada waktu itu cukup populer di radio dan MTV AS. Pada acara MTV TRL, video klip "Swear it Again" pernah diminta beberapa kali, dan masuk pada chart "hot 100" di salah satu majalah di AS (Billboard Magazine) edisi musim panas di urutan ke-20. Album debut mereka gagal setelah dirilis pada 2000 dan itulah satu-satunya album mereka yang dirilis di sana. Band ini sangat terkenal di Asia, Eropa, Australia, dan beberapa negara di Amerika selain AS.

Seperti boyband lainnya, album-album mereka ditujukan kepada para remaja perempuan, walaupun ada juga penggemar mereka yang pria. Beberapa kali Westlife pernah tampil di beberapa tempat komunitas gay.

Pada Oktober 2011 Westlife mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan diri setelah tur mereka selesai pada bulan Juni 2012.

Yang saya suka dari Boyband ini adalah yaitu tidak pernah lipsync dan dance nya juga lebih rapi dan mereka lebih suka berpakaian rapi layaknya pekerja kantor. Lagu yang saya suka ada Butterfly Kisses,My Love,Hard To Say I'm Sorry,All Or Nothing,You Light Up My Life,dsb . Dan personel yg saya favoritkan adalah Shane Filan

Keluarga Pak Panjaitan

Kembali bersama David lagi teman teman kali ini saya akan nge Share tentang keluarga saya langsung saja .

Pada awalnya di tahun 1990 Ayah dan Ibu saya resmi menikah yang dilaksanakan di kampung pelosok di daerah Sipahutar,Sumatra Utara. Setelah 3 tahun menikah akhirnya pada tanggal 17 Oktober 1993 orang tua saya dikaruniai anak laki laki pertama yang diberi nama Ricky Panjaitan. Dia dilahirkan di Surabaya. Selanjutnya 2 tahun berikutnya orang tua saya telah dikaruniai anak perempuan yang lahir pada 18 November 1995 yang diberi nama Nelly Yolanda Panjaitan yg juga lahir di Surabaya. Dia adalah salah satu anak perempuan di keluarga saya. Lanjut dari itu 4 tahun selanjutnya lahirlah saya yg diberi nama David Nathanael Panjaitan. Saya dilahirkan pada hari kemenangan bagi umat Kristen yaitu hari Natal pada tanggal 25 Desember 1999. Setelah sekian lama kami sekeluarga hidup bahagia sampai sekarang semua itu adalah berkat dari Tuhan

Demikian post tentang keluarga saya supaya yg membaca post ini menjadi berkat di kehidupan anda Amin :)

OSIS SMPN 1 Taman Sidoarjo 2012/2013

    Haloo kawan kawan sekalian perkenalkan nama saya David Nathanael Panjaitan (panggil saja david,Oke) *gak penting banget* -_- ... oke gak usah basa basi langsung aja cussss . kali ini saya akan nge Share tentang OSIS SMPN 1 Taman 2012/2013 di sekolah saya aktif mengikuti organisasi 1 ini soale organisasi OSIS iku penting rekk !!! ... Oke saya mulai ini dengan Ketua OSIS saya yang bernama Sandy Alif Wibisono.Ketua saya satu ini memang kocak anaknya,kadang jengkelin,tp kalo udah serius mukanya gak lucu lagi :( Ealah ... yang saya suka dari anak 1 ini yaitu ya ketegasan nya itu tpi gak terlalu tegas lah soale anaknya agak cucok bokk ;) wkwkwk .. Dari 30 anak OSIS lainya memang ketua saya 1 ini yang paling banyak guyon (kelucuan) apalagi saya heran melihat anak 1 ini waktu berjalan sama seperti cowok baru sunat wess pokoknya Ketua saya ini the best lahhh !!!!! 


    Dari ketua OSIS kita lanjut ke Sekretarisnya yaitu jeng jeng jeng !!!!! namanya adalah ...................................... Kkkkeeeepppoooo dehhhh *alay banget* hahahahahahahha . langsung aja namanya Sekretarisnya adalah Karisma .. lucu namanya cuma K.A.R.I.S.M.A aja gak ada kepanjanganya ya itu aja hahah aneh yaaa??? . Cewek 1 ini memang pribadi yang sangat ngat ngat !!!!! tegas orangnya,gak sabaran,medeni (serem) mukanya,tp kalo udah bahas idolanya yaitu Justin Bieber yaahhh wes udah gak merhatiin apa lagi soalnya udah mbahas idolanya -_- .. Mbak ini itu seru juga anaknya dari semua anggota OSIS lainya ya cuma ini yg ngamukan -_- kalo udah marah mukanya mirip kayak KingKong wkwkwk :D *pisss mbak* hahahaha

   Dari ketua dan sekretaris kita lanjut ke yang namanya Bendahara yang bernama Ayudya Putri .. Mbak 1 ini orangnya sumpahhh nyenengin banget selama saya di OSIS Mbak Ayudya udah aku anggap kakak sndiri soalnya aku kalo di sekolah sama Mbak ini sering banyak bertukar pikiran,curhat,cerita semuanya ke aku katanya dia sih kalo curhat itu enaknya cuma sama aku .. dari curhat tentang cowok,cewek,smpe waria juga dia curhat :D wkwkw ya gak lah .... Kalo mbak Ayudya udah nyanyi idihhh suarnya merdu buanget gann sumpah kayak penyanyi beneran .. kalo di sela sela briefing itu kia sering cerita,duduk berdua,ketawa sana sini,smpe dibilang kayak orang pacaran lohh :D

 Udah dulu ya pembahasan saya tentang OSIS SMPN 1 Taman 2012/2013 maaf kalo bukan semua yang saya ceritain nanti tangan saya capek broo udah dlu yaa byee :)